Kerja Sama Ekonomi Jadi Pilar Hubungan China-Jepang
Tokyo – Kerja sama ekonomi dan perdagangan tetap menjadi landasan dan pendorong hubungan China-Jepang saat lebih dari separuh responden yang disurvei di kedua negara memandang satu sama lain sebagai mitra ekonomi dan perdagangan utama, demikian terlihat dalam hasil sebuah survei opini publik.
Sekitar 51,8 persen responden China dan 58,0 persen responden Jepang menganggap satu sama lain sebagai ekonomi global utama dan mitra perdagangan yang penting, menurut survei yang dirilis pada Senin (2/12) menjelang penyelenggaraan Forum Beijing-Tokyo ke-20.
Sekitar 50,8 persen responden China mengakui tingginya tingkat interdependensi ekonomi dan industri antara kedua negara, menyoroti kepentingan bersama, sementara 65,3 persen responden Jepang menyatakan bahwa kolaborasi ekonomi dengan China merupakan hal yang krusial bagi masa depan Jepang.
Survei itu juga mengidentifikasi bidang-bidang utama dalam pertukaran antarmasyarakat. Responden China menekankan pentingnya kerja sama akademis dan penelitian, pertukaran talenta antarperusahaan swasta, dan dialog akar rumput untuk meningkatkan hubungan dan mengatasi masalah. Responden Jepang mengutamakan pertukaran budaya, musik, dan artistik, program pertukaran pelajar, dan dialog akar rumput serupa.
Perihal tantangan global, sebanyak 56,2 persen responden China menekankan perlunya kerja sama internasional yang lebih kuat. Selain itu, 62,2 persen responden Jepang meyakini bahwa Jepang tidak boleh memihak antara China atau Amerika Serikat, dan lebih fokus pada pengembangan kolaborasi global.
Survei itu dilakukan bersama oleh Administrasi Penerbitan Bahasa Asing China dan Genron NPO Jepang. Forum Beijing-Tokyo ke-20 akan diselenggarakan di Tokyo pada 4 hingga 5 Desember.
Sumber : antaranews.com