Ketum PBNU: Usulan Pemanfaatan Dana Infak-Sedekah untuk Penyediaan Makanan Bergizi Gratis
Jakarta, pendawainvestigasi.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengusulkan agar dana infak dan sedekah yang dikelola oleh berbagai lembaga zakat, infak, dan sedekah dapat digunakan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut Gus Yahya, dana infak dan sedekah ini dapat dialokasikan untuk menambah variasi menu dalam program MBG, seperti memberikan susu, telur, atau bubur kacang hijau kepada siswa.
Langkah ini, menurutnya, akan memperkaya kandungan gizi dalam makanan yang disediakan dan mendukung tumbuh kembang anak-anak sekolah secara optimal.
“NU sendiri, melalui Lazis NU, sedang mengembangkan program pemanfaatan dana infak dan sedekah untuk tujuan serupa, yaitu peningkatan gizi siswa,” ujar Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (13/1).
Ia menambahkan bahwa dana infak dan sedekah lebih fleksibel dibandingkan zakat dalam pelaksanaannya. Dana zakat memiliki aturan ketat yang hanya boleh diberikan kepada kelompok penerima tertentu sesuai syariat.
Sebaliknya, infak dan sedekah dapat digunakan lebih luas, termasuk untuk mendukung program-program sosial seperti MBG.
Selain inisiatif tersebut, Gus Yahya juga mengungkapkan rencana PBNU untuk membentuk Pusat Komunitas Tangguh dan Kewirausahaan Sosial. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT Power Pro Lte untuk menangani masalah sampah sekaligus memberdayakan masyarakat.
Melalui program ini, sampah akan diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti furnitur, bahan bangunan, dan pupuk organik. “Desain bisnis ini melibatkan masyarakat, terutama keluarga, sehingga mereka bisa merasakan manfaat ekonominya langsung,” jelas Gus Yahya.
Dengan berbagai inisiatif ini, PBNU menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah sekaligus memperkuat upaya pemberdayaan masyarakat.(Nps)