Hadiah Rumah Ditawarkan, Benarkah Ijazah Gibran Asli?

gibran-1

Jakarta, pendawainvestigasi.com –  Polemik mengenai riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali memanas. Sebuah surat keterangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan nomor 9149/DD1/KS/2019 menjadi pusat perhatian.

Surat tersebut menyatakan bahwa pendidikan Gibran di UTS Insearch, Sydney, Australia, setara dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Akuntansi dan Keuangan di Indonesia.

Namun, klaim dalam surat tersebut memicu kontroversi. Menurut kanal YouTube QNCOpposite pada Minggu (12/1/2025), UTS Insearch bukan lembaga pendidikan formal setara SMA/SMK, melainkan lembaga kursus (pathway) yang mempersiapkan siswa internasional untuk melanjutkan studi ke University of Technology Sydney (UTS).

Spekulasi muncul bahwa Gibran tidak memenuhi syarat akademik untuk mengikuti program tersebut, karena UTS Insearch mensyaratkan penyelesaian pendidikan Grade-12 atau setara SMA sebelumnya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Gibran tidak pernah menyelesaikan pendidikan setingkat SMA, sehingga keabsahan surat keterangan Kemendikbud tersebut dipertanyakan.

Lebih jauh, surat tersebut dikritik karena memberikan kesan bahwa UTS Insearch setara dengan SMA/SMK, padahal institusi itu adalah kursus persiapan universitas. Kritik juga diarahkan pada dugaan bahwa surat tersebut digunakan untuk menutupi fakta bahwa Gibran tidak memiliki ijazah SMA/SMK.

Dalam perkembangannya, kanal YouTube ini menawarkan hadiah berupa rumah tiga lantai di BSD City, Tangerang, bagi siapa saja yang dapat menunjukkan ijazah SMA asli atas nama Gibran Rakabuming Raka. Tawaran tersebut menuai banyak komentar dari warganet, sebagian besar pesimistis ada yang mampu membuktikan keabsahan ijazah tersebut.

“Apapun ijazahnya, pencalonan Gibran sudah melanggar aturan,” tulis seorang warganet dengan akun @muskawariror8136.

“Lulusan SMP bisa jadi Wapres untuk negara besar yang warganya banyak lulusan luar negeri, gila bener,” tambah pengguna lain, @mawarslawi.

Kasus ini tidak hanya menyoroti riwayat pendidikan Gibran, tetapi juga mempertanyakan kredibilitas institusi yang menerbitkan surat keterangan tersebut. Publik kini menanti klarifikasi lebih lanjut untuk menyelesaikan polemik ini. (Nps)