Bahlil Ungkap RI Alami Kerugian Rp 500 Triliun Gara-Gara Impor BBM

desain cover

Jakarta, pendawainvestigasi.com – Indonesia menghadapi kerugian besar akibat ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa negara harus mengeluarkan anggaran hingga Rp 500 triliun setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang tak mampu dipenuhi oleh produksi domestik.

Dikutip dari Detikjaktim, Bahlil mengungkapkan bahwa “Lifting minyak di Indonesia saat ini berada di angka 590 hingga 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan nasional mencapai 1,6 juta barel per hari. Kekurangan ini membuat kita harus mengimpor sekitar 1 juta barel setiap harinya.”

Bahlil juga menyoroti dampak besar impor BBM terhadap perekonomian, salah satunya melemahkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Ia menyatakan bahwa pengeluaran yang masif untuk impor BBM menjadi beban yang harus segera diatasi demi kestabilan ekonomi nasional.

Target Ambisius 2029: Bebas Impor Minyak
Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada impor, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk meningkatkan lifting minyak menjadi 1 juta barel per hari pada 2028-2029. Jika target ini tercapai, Indonesia diharapkan tidak lagi memerlukan impor minyak mulai tahun 2029.

“Kami targetkan lifting minyak mencapai 1 juta barel per hari pada 2028-2029, sehingga pada 2029 Indonesia tidak lagi mengimpor minyak,” tegas Bahlil.

Optimisme ini didukung oleh langkah konkret pemerintah dalam mengeksplorasi potensi migas domestik. Saat ini, tercatat ada 301 lapangan migas yang telah selesai dieksplorasi, dengan 50-60 di antaranya telah mendapatkan persetujuan Plan of Development Pertama (POD-1).

Tantangan dan Harapan di Tahun 2025
Pada 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menargetkan lifting minyak bumi sebesar 605 ribu barel per hari, sementara lifting gas bumi diproyeksikan mencapai 1.005 ribu barel setara minyak per hari.

Meski target tersebut cukup menantang, Bahlil optimistis capaian lifting minyak pada 2025 dapat melampaui proyeksi APBN.

“Saya yakin lifting kita pada 2025 akan melampaui target APBN yang menetapkan angka 605 ribu barel per hari,” ujar Bahlil dalam sebuah wawancara pada November 2024.

Dengan langkah strategis yang terencana dan kerja sama berbagai pihak, Indonesia berupaya mewujudkan kemandirian energi di masa depan, sekaligus mengurangi dampak ekonomi akibat ketergantungan pada impor BBM. (Nps)