Gencatan Senjata Hamas-‘Israel’: Langkah Baru Menuju Perdamaian?

88ce5c4f-c909-4237-8ed3-23b3bd91b667_cx0_cy10_cw0_w408_r1_s

Jakarta, pendawainvestigasi.com – Setelah 15 bulan konflik yang membawa kehancuran, kelompok perlawanan Palestina Hamas dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata. Kesepakatan ini dilaporkan mencakup beberapa poin penting untuk tahap pertama, seperti dilansir Al Jazeera (15/1/2025):

  1. Penarikan Pasukan Israel: Militer Israel akan mundur sejauh 700 meter ke dalam wilayah Gaza.
  2. Pembebasan Tahanan: Israel setuju membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang sebelumnya divonis hukuman seumur hidup. Sebagai imbalannya, kelompok Palestina akan membebaskan 33 tahanan Israel.
  3. Perawatan Medis: Israel akan mengizinkan warga Gaza yang terluka untuk bepergian guna mendapatkan perawatan medis.
  4. Pembukaan Penyeberangan Rafah: Penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir akan dibuka dalam waktu tujuh hari setelah tahap pertama dimulai.
  5. Pengunduran Pasukan di Koridor Philadelphi: Pasukan Israel juga akan mundur dari perbatasan Gaza-Mesir secara bertahap pada tahap berikutnya.

Hamas menyampaikan persetujuan atas kesepakatan ini melalui delegasi yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya kepada mediator di Qatar dan Mesir. “Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan ini setelah konflik berkepanjangan,” ujar salah satu sumber yang terlibat dalam negosiasi kepada BBC (16/1).

Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel maupun Hamas, mediator dari AS, Qatar, dan Mesir memainkan peran kunci dalam mencapai kesepakatan ini. Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju ketenangan dan pemulihan di kawasan yang telah lama dilanda konflik. (Nps)