Kronologi Gugurnya Brigpol Ronald M Enok Akibat Tembakan KKB di Puncak Jaya
Jakarta, pendawainvestigasi.com – Kejadian tragis menimpa anggota Polres Puncak Jaya, Polda Papua, Brigpol Ronald M Enok, yang gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Lima-lima, Puncak Jaya, pada Senin (23/1).
Kronologi penembakan ini bermula saat Brigpol Ronald meninggalkan Mapolres Puncak Jaya sekitar pukul 11:30 WIT untuk menuju kantor KPU, dengan tujuan untuk mengisi daya handphone. Setibanya di lokasi, ia segera menyalakan charger dan menitipkan ponselnya.
Setelah itu, Brigpol Ronald bergegas membeli minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangganya. Tanpa disangka, ketika ia melintas di Kampung Lima-lima untuk kembali ke rumah, ia menjadi sasaran tembakan KKB. Tembakan tepat mengenai dada sebelah kanan korban, menyebabkan ia terjatuh ke dalam parit.
Kabar penembakan tersebut segera diketahui oleh aparat keamanan melalui laporan masyarakat sekitar pukul 12:18 WIT. Dua menit setelahnya, Brigpol Ronald dievakuasi ke RS Mulia dalam kondisi kritis. Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa korban menderita luka tembak yang menembus dada dan rusuk kiri hingga ke kanan, serta ditemukan selongsong peluru 9,9 mm di lokasi kejadian.
Saat kejadian, Brigpol Ronald sedang menjalankan tugas rutin di Polres dan hanya izin sejenak untuk membeli minyak tanah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyampaikan bahwa jenazah Brigpol Ronald telah dibawa ke RSUD Mulia untuk proses visum dan rencananya akan diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan.
“Keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas kami. Investigasi sedang berjalan untuk mengungkap pelaku dan motif penyerangan ini,” ungkap Brigjen Faizal, dikutip dari tribunnews.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, meminta agar masyarakat tetap tenang dan berperan aktif menjaga keamanan wilayah Puncak Jaya. “Kami mengimbau agar semua pihak bersama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif,” tegas Yusuf.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan tantangan besar yang dihadapi aparat keamanan dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di Papua. (nps)