Patrick Kluivert Tampil Unik dengan Peci di Konferensi Pers:  Sah Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia

000_36tb2pzjpg-20250108062715

Jakarta, pendawainvestigasi.com – Momen tak terduga dan penuh kehangatan terjadi dalam konferensi pers yang digelar untuk memperkenalkan pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, pada Minggu (12/01/2025) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Acara yang berlangsung penuh antusiasme ini bukan hanya soal penyampaian informasi resmi, tetapi juga menampilkan kejutan kecil yang membuat suasana semakin hangat.

 

Dalam sesi foto di akhir acara, Kluivert yang dikenal sebagai legenda sepak bola dunia, secara spontan mengenakan peci yang disediakan oleh panitia.

Keputusan Kluivert untuk mengenakan peci, simbol budaya Indonesia, tampak sebagai bentuk penghormatan terhadap negara yang kini ia pilih sebagai tempat melanjutkan karier kepelatihannya.

Dengan senyum lebar, ia berpose mengenakan jersey Timnas Indonesia lengkap dengan peci di kepala, menciptakan gambar yang mengesankan para hadirin.

Momen tersebut langsung menjadi sorotan, menunjukkan kedekatan dan rasa hormat yang diberikan Kluivert terhadap budaya Indonesia, meskipun ia baru pertama kali menjabat sebagai pelatih di tanah air.

Patrick Kluivert, yang dikenal luas sebagai mantan bintang Ajax Amsterdam dan pemain internasional Belanda, baru saja ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, menggantikan posisi Shin Tae-yong.

Tugas besar kini menanti Kluivert untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi dalam ajang internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kluivert akan didampingi oleh dua asisten pelatih yang tak kalah berpengalaman, yaitu Denny Lanzaat dan Alex Pastoor, yang akan bekerja sama untuk membantu mengasah potensi para pemain Timnas Indonesia.

Momen kecil yang penuh makna ini menambah kehangatan dalam acara yang menjadi titik awal perjalanan baru bagi Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih legendaris ini.

Keputusan Kluivert untuk mengenakan peci tidak hanya menunjukkan sikap rendah hati, tetapi juga menggambarkan kedekatannya dengan budaya Indonesia, yang tentu akan membawa dampak positif bagi hubungan antara pelatih, pemain, dan seluruh masyarakat Indonesia dalam perjalanan sepak bola yang lebih gemilang. (Nps)

detiksport