Pecinta Sepak Bola Tolak Patrick Kluivert Jadi Pengganti Shin Tae-yong

677bf41d6b849

Jakarta, pendawainvestigasi.com – Para pecinta sepakbola dunia melontarkan penolakan keras terhadap kabar bahwa Patrick Kluivert akan menggantikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Mereka khawatir bahwa keputusan ini dapat merusak segala pencapaian yang telah dibangun Shin Tae-yong bersama timnas. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah minimnya pengalaman Kluivert dalam dunia kepelatihan.

Dalam pandangan pengamat sepakbola Australia, Andrew McVittie, penunjukan Kluivert dinilai kurang meyakinkan. “Ini langkah yang cukup mengecewakan. Saya tidak melihat Kluivert sebagai manajer yang kredibel.

Sepertinya PSSI hanya memilih pelatih asal Belanda untuk menarik pemain Belanda yang memenuhi syarat bermain di Indonesia. Penunjukan ini sangat aneh,” ungkap McVittie melalui akun X-nya, @Andrew_McVittie.

Pengamat sepakbola asal Australia mengkritik keras keputusan PSSI yang berencana menunjuk Ptrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, jika kabar tersebut benar.

“Memilih menggantikan pelatih asal Korea (Shin Tae-yong) dengan Patrick Kluivert, seakan-akan mengganti kapak dengan tongkat,” tulis akun @fuutbolemigranci, yang dikenal sering membahas pemain keturunan.

Meskipun Shin Tae-yong memiliki beberapa kekurangan, ia tetap berhasil menciptakan standar yang baik di Indonesia. Sementara itu, Patrick Kluivert belum benar-benar membuktikan kemampuannya sebagai pelatih.

Meskipun membawa nama besar, saya ragu Timnas Indonesia akan berkembang pesat dibawah kepemimpinannya.,” ungkap pemandu bakat asal Belanda, Geard Postma, melalui akun X-nya, @GDHPostma

Di level tim senior, Ptrick Kluivert hanya pernah melatih dua tim, yaitu Timnas Curacao pada 2015-2016 dan 2021, serta klub asal Turki, Adana Demirspor, pada tahun 2023.

Selama menangani Adana Demirspor dalam 20 pertandingan, Patrick Kluivert mencatatkan hasil yang kurang memuaskan dengan hanya meraih delapan kemenangan, enam hasil imbang, dan enam kekalahan.

Sementara itu, pada periode pertamanya melatih Timnas Curacao (2015-2016), Kluivert mengumpulkan tiga kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan dari delapan laga yang dijalani.

Pada periode keduanya, Patrick Kluivert hanya mencatatkan satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan. Salah satu momen mengecewakan terjadi pada 9 Oktober 2021, saat Curacao dibantai Bahrain 0-4 dalam laga uji coba yang berlangsung di bawah asuhan Kluivert.

Mengingat kontrak belum resmi ditandatangani, apakah PSSI akan melanjutkan kerja sama dengan Kluivert? (Nps)