Tragedi Longsor Pekalongan: 20 Orang Tewas, 8 Masih Hilang
Jakarta, pendawainvestigasi.com – Dilansir dari laman kompas.com, jumlah korban akibat longsor dan banjir bandang yang melanda kawasan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, terus bertambah. Hingga Rabu (22/1/2025), sebanyak 20 orang dinyatakan meninggal dunia, dengan 8 orang lainnya masih hilang dan dalam pencarian oleh tim SAR.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas bertambah tiga orang, dari sebelumnya 17 menjadi 20 korban jiwa. “Korban yang meninggal kini berjumlah 20 orang, naik tiga dari angka sebelumnya,” ujar Bergas dalam keterangannya melalui sambungan telepon, dikutip dari kompas.com.
Selain korban jiwa, bencana yang terjadi pada Senin (20/1/2025) itu juga menyebabkan 13 warga terluka dan telah menerima perawatan medis. Tim gabungan yang terdiri dari petugas BPBD, TNI, Polri, dan relawan, masih terus melakukan pencarian terhadap 8 orang yang hilang di area Petungkriyono.
Bergas menambahkan bahwa saat ini pihaknya belum dapat memberikan rincian identitas para korban hilang, karena proses pendataan masih berlangsung. “Kami masih dalam tahap pendataan, 8 orang yang hilang masih terus kami cari,” ujar Bergas.
Selain korban jiwa dan hilang, bencana juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Tiga jembatan di wilayah tersebut mengalami kerusakan, dengan satu jembatan rusak parah hingga memutus akses jalan menuju pemukiman warga. “Ada tiga jembatan yang terdampak, satu di antaranya rusak parah dan memutuskan akses jalan,” jelas Bergas.
Sebelumnya, sebanyak 11 pemancing dilaporkan hilang saat banjir bandang melanda kawasan tersebut, sementara 16 warga menjadi korban longsor. Tim SAR terus bekerja keras untuk menemukan para korban yang masih dalam pencarian. Meskipun cuaca buruk dan medan yang berat memperlambat proses evakuasi, pihak berwenang terus berupaya memulihkan kondisi dan memberikan bantuan kepada para korban.
Pemerintah daerah dan tim tanggap bencana juga sedang mengupayakan pembersihan lokasi terdampak dan membuka akses menuju wilayah yang terisolasi akibat kerusakan infrastruktur.(Nps)