Wamenag: Penurunan Ongkos Haji adalah Keniscahyaan

WhatsApp-Image-2024-12-07-at-105356_ec7df054-2844102823

Tangerang, pendawainvestigasi.com – Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i bertolak menuju Saudi Arabia dalam Upaya memperbaiki system pelayanan haji Indonesia pada musim haji 1446 H/ 2024 ini. Hal tersebut sesuai dengan amanah Presiden RI Prabowo Subianto.

“Dari awal Saya memang berjuang untuk satu hal, yaitu merealisasikan amanah Presiden RI Pabowo Subianto dalam memperbaiki pelayanan dan ongkos haji yang lebih murah pada musim haji 2024 M,” kata Romo Muhammad Syafi’i, di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (12/1/2025).

Menurutnya, terkait turunnya ongkos ibadah haji tahun 2025 ini, ada pihak-pihak yang meragukan komitmen itu. “Karena ada istilah ‘ada harga ada barang.’ Tetapi saya justru melihat sebaliknya, apa itu? Asumsi dana efisiensi yang cukup besar, itu menunjukkan bahwa ongkos haji masih bisa diefisiensikan dan diefektifkan,” sambungnya.

Dana efisiensi, lanjut Wamenag, adalah selisih antara jumlah harga yang di dalam kontrak dengan harga sebenarnya yang dibayarkan jamaah. Pada 2023, dana efisiensi diketahui lebih dari Rp 1 trilliun. Sedangkan pada 2024, dana efisiensi melebihi Rp 600 milliar. “Inilah faktanya, bahwa diperlukan kejelian dan kecermatan, agar perencanaan tepat sasaran,” ujarnya.

“Itulah kenapa Saya mengatakan penurunan ongkos haji itu sebuah keniscayaan. Faktor lain yang membuat ongkos haji turun adalah dengan makin banyaknya perusahaan yang menawarkan jasa. Ini artinya, ketika ada permintaan yang besar otomatis harga kompetitif,” kata Wamenag.

Wamenag Romo Muhammad Syafi’i juga menjelaskan bahwa pihaknya akan melihat dan belajar dari sukses story para pemberi jasa layanan selama memberikan pelayanan kepada Jemaah haji.

“Kita belajar dari sukses story mereka dalam melayani haji di negara lain. Masih ada hal lain yakni pajak yang cukup tinggi, lalu hotel-hotel sudah dikontrak, dan posisi Armuzna yang sudah disetujui, serta katering-katering yang kemaren berhasil kita turunkan. Saat ini, kita mau verifikasi terakhir, agar benar-benar pelayan kepada jemaah maksimal,” jelas Wamenag Romo Muhammad Syafi’i.

Wamenag Romo Muhammad Syafi’i menerangkan bahwa selama di Saudi Arabia akan bertemu otoritas bandara, baik di Jeddah maupun Madinah. Bahkan, lanjut Wamenag, bila perlu dengan Walikota dan Menteri Haji. Sehingga ada kesamaan pemahamann dan tindakan dalam melayani Jemaah haji Indonesia.

“Saya baru pertama kali melayani sebagai pejabat Kemenag. Saya perlu pahami fakta di lapangan. Semoga perjalanan ini menambah informasi, sebagai bahan untuk mengambil kebijakan yang lebih baik untuk umat dan masyarakat,” tandas Wamenag Romo Muhammad Syafi’i. (SS/Red)